Usai Kunjungan Terakhir di Pasi Lambena, 4 Jam Wabup “Mendaki dan Menantang Badai” Laut

bukaberita.id, KEPULAUAN SELAYAR – Pasi Lambena adalah kecamatan terakhir dalam jadwal Kunjungan Kerja Wabup Saiful Arif yang dirangkaikan dengan Safari Nuzulul Qur’an dan pembagian Zakat di lima kecamatan kepulauan, dari tanggal 30 Maret ke 5 April. Karena itu, setelah selesai acara di Kampung Muallaf, Dusun Gonda Desa Goraupa, setiba di Rujab Camat Pasi Lambena, di Latokdok, Wabup segera komando rombongannya untuk segera “turun ke kapal”. “Ayo, kita siap siap ke kapal untuk kembali ke Benteng Selayar”, tegasnya bernada “merintah”.

Dilepas Camat Andi Irwan, Danpos Sudirman dan Babinsa Kalao Towa Furqan Mubin serta tokoh masyarakat setempat, KM Bawana Nusantara 90 yang dinakhodai Agus Salim “Lepas Tali, dan angkat Jangkar” Selasa (4-4) malam sekitar jam 21.50. Cuaca teduh di Pelabuhan La Tokdok. “Besok pagi, sudah bisa tiba di Benteng” gumam H. Makking, salah seorang tokoh masyarakat yang turut melepas bersama Camat setempat.

Namun, baru berjalan sejam, angin bertambah kencang, ombak makin besar, hujan mulai turun, makin lama makin deras, kapal makin oleng, sesekali air laut naik di depan dan di samping. Penumpang agak tegang, sebagian mulai muntah. Kursi Nakhoda sempat terjatuh saat tidak diduduki, Nakhoda Agus Salim bahkan sempat terhempas ke pintu ruang kemudi. Keadaan ini tetap berlangsung hingga saat makan sahur tiba, jam 04.00. Bahkan ada rombongan yang tak sanggup bangun untuk makan sahur. Kecepatan dikurangi, kapal dikendalikan berjalan zikzak, menghindari hantaman ombak.

Nakhoda Agus Salim akhirnya merobah haluan, masuk ke kawasan Taman Nasional agar perjalanan lebih tenang, karena ombak besar dan arus kencang terhalang oleh karang – karang di dalam kawasan. Perjalanan menjadi lebih tenang selepas Shalat subuh.

Karena merobah haluan, waktu tempuh dari Latokdok Pasi Lambena ke Benteng Selayar, yang awalnya diperkirakan hanya 15 jam, dan tiba di tujuan jam 13.00, mungkin akan molor sekitar 2 Jam. “Kita akan tiba di Benteng sesudah Shalat Ashar”, kunci Nakhoda Agus Salim yang sepanjang perjalanan selalu komunikasi dengan Para anggota Komunitas Rapi (Radio Antar Penduduk Indonesia).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *