bukaberita.id, ENREKANG – Musyawarah Wilayah (Musywil) ke 40 Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang digelar di Enrekang telah berakhir. Prof. Ambo Asse kembali terpilih sebagai “Nakhoda”, untuk periode berikutnya.
Wakil Bupati Selayar Saiful Arif yang sempat mengikuti Musywil sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Selayar, kepada Pewarta menyatakan, Selasa (7-3) pagi, dirinya cukup banyak mencatat point penting sebagai inspirasi bagi pengembangan Persyarikatan untuk menopang tugas Pemerintah di Selayar.
Salah satu di antaranya, “Muhammadiyah, adalah organisasi tak tertandingi di dunia” Hal ini, terang Wabup, diungkapkan Ketua Pimpinan Pusat Agung Danarto di arena Musywil mengutip kesimpulan
Peneliti Dunia, Prof. Hefner, setelah melakukan penelitian dan pengamatan selama beberapa tahun.
Agung lebih lanjut mengatakan, saat ini, ada 173 PT Muhammadiyah, 89 Universitas, 12 di antaranya memiliki fak Kedokteran, dan di antara 12 tersebut, ada 3 yang tercatat dalam kategori “unggul”.
Sementara itu, Aisyiah (Muhammadiyah Perempuan, red) punya 20.000-an PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Amal Usaha di bidang lainnya juga demikian besar, baik di bidang ekonomi maupun kesehatan, dan juga sosial. Hal ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Di sini letak pentingnya Musyawarah di semua tingkatan, termasuk Musywil, papar Agung.
Kepemimpinan di Muhammadiyah, lanjutnya, juga relatif stabil, tidak ada goncangan berarti, tak ada dualisme. Ini hasil kerja para pendahulu kita, dan karena itu wajib kita jaga dan rawat.
Sebab, menurut Agung, tak dapat dipungkiri, banyak juga yang iri, tidak suka, dan berupaya menghambat. Ada juga kelompok yang iri di kalangan Muhammadiyah sendiri yang merasa tak terakomodir.
Menurut Agung, Musywil juga merupakan media untuk konsolidasi, dan “saling mengintip” program dalam laporan masing-masing PDM, Majlis dan Lembaga, serta Amal Usaha, sekaligus saling memotivasi.
Muhammadiyah adalah organisasi berkelanjutan, maka perlu dipertahankan. Pengurus lama Jangan diganti total. Pilih calon yang trad recordnya baik, cari dan tanya pada orang yang tepat memberi informasi.
Agung Danarto menilai PWM adalah “mata air kader” yang mengaliri Indonesia Timur, bahkan Nasional, maka Musywil penting dilaksanakan untuk regenerasi, demi keberlanjutan pengkaderan yang selalu dibutuhkan persyarikatan. Saya berharap Musywil ke 40 Muhammadiyah kali ini menjadi Musywil “uswah” “Musywil teladalan”, kuncinya.